Ini Analisa Saya.

Setelah sekian tahun mengenal kamu, saya mengobservasi perilaku kamu. Observasi secara diam-diam. Observasi selama kurang lebih dua tahun ini saya jalankan secara teliti, sukarela, dan bahkan kamu pernah menjadi subjek observasi favorit saya.

Saya pernah memiliki satu asumsi. Itu dulu. Tentang kamu yang dulu dan belum berubah. Namun ada satu hal yang paling menonjol di saat kamu telah berubah. Yang akhirnya membuat saya menyimpulkan kesimpulan.

"Apakah aku sangat mengintimidasi diri kamu secara sadar atau tidak sadar sehingga kamu berbuat jahat seperti itu untuk membalas aku? Apakah diri aku yang sekarang sebegitu mengintimidasi eksistensi dirimu sehingga kamu berlaku seperti itu?"

Saya sendiri bahkan tidak tahu kenapa diri saya yang begini-begini saja bisa jadi sangat mengintimidasi diri kamu yang kamu bangga-banggakan itu. Yang bisa dengan bangga memamerkan rotasi perputaran wanita-wanita baru dan cantik dalam hidup kamu dengan cepatnya. Dengan sengaja memamerkannya di depanku.

Hei itu pamer. Untuk apa kamu pamer kalau bukan sebenarnya kamu merasa terintimidasi dengan saya? Untuk menunjukkan "Hei, hidup saya sangat baik-baik saja dan bisa mendapatkan wanita-wanita yang jauh lebih baik dari kamu!"?? Untuk itukah? Jika iya untuk itu, saya kasihan sama kamu. Kamu yang selalu berusaha lebih keras daripada orang-orang lain yang saya kenal. Kamu berusaha menunjukan "Hei gw baik-baik aja lho!" dengan cara pamer.

Sungguh, kamu berhasil mencuri perhatian dan rasa kasihan saya. Maaf kalo hidup saya sekarang jauh lebih bahagia dari kamu tanpa perlu membuktikan dan pamer apa-apa di depanmu.

Ini asumsi dan kesimpulan saya yang telah saya kumpulkan setahun lebih ini. Jadi ga usah protes lah ya. Ini kan kesimpulan saya. :)

Tertanda,

Saya yang bahagia.

0 comments: