Bom Waktu


Sedang berada di titik penuh dengan pemikiran bahwa gw akhir-akhir ini lagi ada di titik rusak-rusaknya.

Bukan rusak karena apa-apa, tapi memang rusak karena diri sendiri yang ga bisa mengontrol apa yang seharusnya patut dilakukan dan apa yang tidak.

Tapi memang dari dulu diri udah rusak sih. Sejak kapan gw merasa diri gw ini bener.
Gw berada di suatu point yang ga jelas. Dengan apa pun itu. Dengan keberadaan gw, dengan perasaan gw, dengan kewajiban gw, dengan apa pun itu.

Gw yang rusak. Memang rusak. Bukan "sedang" rusak. Memang selalu hancur. Entah gimana lagi musti memandang diri gw sendiri.
Dan kita semua juga tahu bagaimana kalo orang rusak ketemu orang rusak. Rasanya kayak sama-sama lagi makin menghancurkan diri sendiri. Kayak lagi menghancurkan orang lain juga.

Mungkin ada masanya semua orang merasa dirinya kayak gini. Dan mungkin memang gw sedang berada di masa itu sekarang.
Dan yang ada sekarang malah gw sendiri kayak bikin bom waktu di sekitar gw. Yang siap meledak kapan aja dan bahkan bisa mengorbankan orang lain, bukan hanya diri gw sendiri yang akan kena akibatnya.

Gw ga mau mengorbankan orang-orang lain yang gw sayang. Emang mungkin lebih baik gw sendiri yang rusak. Biar gw aja yang ngerasain akibat dari bom waktu yang udah gw bikin. Entah bakal meledak 1 jam lagi, mungkin lusa, mungkin 2 bulan lagi, atau bahkan mungkin juga bakal meledak 20 tahun lagi.
Hanya Tuhan dan segala rencana-Nya yang tahu.

Anyway, ngomongin Tuhan, gw ga tahu musti gimana dengan segala pemikiran ini. Rasanya gw sendiri sudah menyerah dengan Tuhan. Dan semustinya sih bukankah kita memang menyerah kepada Tuhan?
Maybe all i have to do is just surrender and hand it all to Him, the Mighty One.

Ikut mau-Mu saja, Tuhan...