Pengalaman, Guru Saya.

Gw inget dulu waktu masih kelas 3 SD, pernah dikasih PR dari guru gw. PR nya disuruh membuat poster yang isi tulisannya mengenai kata-kata mutiara.
Gw ga inget isi poster gw tentang apa. Yang gw inget malahan saat itu pertama kalinya gw 'berkenalan' dengan salah satu kalimat mutiara legendaris kesukaan gw sampe sekarang, yaitu "Pengalaman adalah Guru terbaik". 

Saat itu (masih umur sekitar 8-9 tahun), gw rasa gw belum paham benar mengenai makna dari kata mutiara tersebut. Sekarang, beranjak dewasa, gw sudah banyak mendapatkan pengalaman berharga di hidup. Sudah banyak "guru" yang mengajarkan gw secara langsung mengenai kehidupan ini. 

Tertawa, menangis, sakit hati, mencintai, dicintai, kehilangan, kematian, kelahiran, kebahagiaan, tragedi, dan peristiwa-peristiwa lain sudah gw alami dan rasakan. 

Yang tersulit dilalui? Tentu saja saat bokap meninggal. 
Yang paling bahagia? Ini banyak. Mungkin salah satunya adalah melingkupi nyokap dan pengalaman traveling gw. 

Ada satu hal yang sekarang sedang menjadi 'guru master' gw. Yaitu 'Sang Guru Ahli Melepaskan dan Mengikhlaskan'. 
Untuk melepaskan segala sesuatu yang menyakitkan.
Untuk melepaskan segala sesuatu yang membawa pengaruh negatif.
Untuk mengikhlaskan yang bukan hak milik gw. 
Untuk mengikhlaskan disakiti.
Dan termasuk untuk mengikhlaskan kehilangan sahabat. 

Yang ini sulit. Guru yang satu ini sangat keras. Ujian dariNya pun hampir membuat gw tidak lulus. Tapi berkali-kali remedial gw jalani. Karena gw yakin semua ujian dariNya pasti diberikan kepada gw karena Ia tahu gw pasti bisa melewatinya.
Meski berkali-kali harus remedial, janjiNya hanya satu; pelajaran yang sangat berharga dari semua pengalaman kehilangan ini. 

Gw akui gw pun rindu. Sangat rindu akan masa itu.. Tapi semua ada masanya. Ini masanya gw naik kelas, meninggalkan segala drama dirinya..meninggalkan yang tidak baik. 

Mari berjalan lagi, jangan lelah kaki-kakiku...

0 comments: